Paus Langka (Albino)

Minggu, 24 April 2011



Ternyata tidak hanya manusia yang "albino", hewan juga ada yang "albino". Hewan tersebut adalah seekor paus dari Australia. Mamalia itu bernama Wilgi Manung, istilah Aborigin untuk paus putih. Ia telah tumbuh dua kali lipat lebih cepat Paus Albino langka tersebut dipercaya salah satu dari hanya 10 ekor paus albino yang ada di dunia.

Sejak lahir dan belajar menyusu dari induknya, paus albino itu telah mencapai bobot dua ton lebih. Namun ilmuwan masih belum bisa memastikan jenis kelamin paus kanan selatan tersebut. Paling tidak, harus mencapai bobot 60 ton untuk benar-benar mengetahui jenis kelaminnya.

Cumi-cumi berukuran raksasa ditangkap dan dipamerkan!!

Selasa, 19 April 2011

Pastinya anda semua pernah melihat cumi-cumi dikehidupan sehari-hari. Tapi apakah anda pernah melihat cumi-cumi yang sangat besar ukurannya??
Museum Sejarah Nasional Darwin Centre London memamerkan seekor cumi-cumi raksasa yang terbesar dan terutuh di dunia pada Maret lalu, cumi-cumi (squid) raksasa itu terjaring oleh nelayan di sekitar perairan Kepulauan Falkland (Pulau Malvinas). Berikut ulasannya..


Lihat gambar disebelah, betapa besarnya cumi-cumi tersebut. Cumi-cumi raksasa yang langka ini memiliki panjang 8.2 meter (28 kaki), dan sekarang dipamerkan di dalam sebuah rak kaca sepanjang 9 meter di Museum Darwin Centre, London.

Ikan Gelodok, Ikan Unik Yang Bisa Berjalan

Kamis, 14 April 2011

Ikan Gelodok, belodok, belodog atau blodog (mudskipper) - Adalah sekelompok ikan dari beberapa marga yang termasuk ke dalam anak suku Oxudercinae. Ikan-ikan ini senang melompat-lompat ke daratan,terutama di daerah berlumpur atau berair dangkal di sekitar hutan bakau ketika air surut.

Nama-nama lainnya adalah tembakul, tempakul, timpakul atau belacak (bahasa Melayu), gabus laut, lunjat dan lain-lain.Dalam bahasa Inggris disebut mudskipper, karena kebiasaannya melompat-lompat di lumpur itu.

Ikan Purba Ditemukan di Dasar Laut Sulawesi !


Spesies ikan purba (Coelacanth) kembali terlihat di dasar Laut Sulawesi selama ekspedisi penelitian yang dilakukan antara 31 Maret hingga 4 Juni 2008. Para peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengentahuan Indonesia (LIPI) dan Aquamarine Fukushima Jepang berhasil merekam keberadaannya menggunakan kamera bawah air yang dibawa remotely operated vehicle (ROV).

Ikan yang ditemukan di perairan Sulawesi Tengah pada kedalaman 157 meter merupakan Coelacanth kelima yang pernah terlihat di perairan Indonesia. Coelacanth di Sulawesi dilihat pertama kali oleh Mark V. Erdmann dari 
University of California di Berkeley, AS dan istrinya Arnaz Mehta pada 1997 dalam keadaan mati dan dijual pada sebuah pasar tradisional di Manado, Sulawesi Utara..